Buser jurnalis Nusantara.com||
PATI - Puluhan masyarakat Desa Talun, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Talun (Germasta) mendatangi kantor desa setempat, Senin (11/8/2025) dalam rangka mempertanyakan persoalan sawah yang menjadi aset desa.
Nasuka, selaku koordinator aksi mengatakan ada empat tuntutan warga yang diajukan kepada Pemdes Talun. Pertama, adalah transparansi penyewaan bengkok Kasi Pelayanan yang dilakukan tanpa sepengetahuan warga.
"Kemudian kedua, adanya penyewaan kolam bengkok njmkk desa yang dilakukan oleh individu dan tidak transparan. Ketiga, adanya Peraturan Desa yang selama ini tidak pernah disosialisasikan, sehingga masyarakat tidak mengetahui isi Perdes dan sulit diakses secara online," kata Nasuka.
Kemudian yang keempat adalah kejelasan terkait sawah bengkok milik kepala Desa Maksum, yang belum lama ini meninggal dunia.
Hanya saja, kata Nasuka, karena ketiadaan pemimpin desa. Tuntutan warga belum bisa dikabulkan dan akan menunggu sampai ada pengganti Kades yang dalam hal ini adalah Penjabat (Pj) yang berasal dari ASN di lingkup kantor Pemerintah Kecamatan Kayen.
"Tadi sudah dijelaskan, karena tidak ada Kades definitif, jadinya perangkat bersama BPD (Badan Permusyawaratan Desa) belum bisa memutuskan. Kita tunggu sampai ada Pj Kades yang ditunjuk oleh pak camat," imbuhnya.
Sementara itu Khadiq, selaku Ketua BPD Desa Talun meminta kepada masyarakat untuk sabar menunggu kejelasan terkait permasalahan tanah bengkok. Ia yakin, permasalahan ini bisa selesai jika sudah ada Pj Kades.
"Bengkok dan aset Desa Talun Alhamdulillah terkoordinasi dengan baik sudah ada titik temu. Misal bengkok kekosongan perangkat desa yang sempat disewakan oleh almarhum kepala desa, tapi sudah dijelaskan tadi," jawab Ketua BPD. (Kwt/red)
Tags
Daerah