Buser Jurnalis Nusantara

5,8 juta lulusan SMA tidak lanjut kuliah: WHN menyarankan anggaran DPR RI dipangkas 5 Trilliun dan MBG 53 Triliun

Media Buser jurnalis Nusantara|| Jakarta - 3 September 2025,Ketua umum Wawasan Hukum Nusantara menanggapi tingginya anak lulusan SMA dan SMK yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang perkuliahan. Berdasarkan data BPS pada tahun 2024 ada sekitar 3,5 juta lulusan SMA dan 2,3 juta lulusan SMK yang tidak dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Artinya ada sekitar 5,8 juta anak Indonesia tidak bisa menggantungkan harapannya menempuh pendidikan tinggi guna meraih masa depan yang lebih baik.

Arqam Bakri selaku ketua umum Wawasan Hukum Nusantara memberikan masukan kepada eksekutif dan legislatif antaralain:
1. Anggaran DPR RI sebesar 9,9 Trilliun dipangkas sekitar 5 Trilliun untuk anggaran beasiswa pendidikan para mahasiswa.
2. ⁠Anggaran Makan Bergisi gratis sebesar 171 Trilliun dipangkas sekitar 53 Trilliun.

Bukan sekedar memberikan masukan pemangkasan anggaran yang berjumlah sekitar 58 Triliun, Arqam Bakri memberikan perhitungan yang mudah dipahami dan sangat sederhana yaitu:
1. Biaya kuliah per mahasiswa sekitar Rp.10.000.000 sampai dikalikan dengan 5,8 juta mahasiswa jumlahnya berarti sekitar 58 Triliun. Solusi yang sangat sederhana namun efektif tersebut ia yakini sebagai salah satu solusi yang sangat efektif untuk meningkatkan kualitas SDM dan perekonomian Indonesia jangka panjang. Hanya saja keseriusan pemerintah baik eksekutif dan legislatif yang harus kita pertanyakan. Apakah anggaran sebesar 9,9 Triliun itu yang digunakan oleh para anggota DPR RI jauh lebih baik daripada dialokasikan sekitar 5 Trilliun untuk pendidikan. Kemudian apakah anggaran MBG bisa dipangkas sekitar 53 Trilliun dan dialokasikan oleh pemerintah untuk membiayai sekitar 5,3 juta mahasiswa. 

"Saya meyakini gagasan tersebut akan disetujui oleh mayoritas rakyat Indonesia yang sampai saat ini sangat mendambakannanak-anak mereka bisa mendapatkan pendidikan di perguruan tinggi dan bisa memberikan peluang yang lebih besar kepada para anak nelayan, petani, buruh, driver dan anak kurang mampu lainnya untuk bisa meningkatkan pendidikan mereka yang pada akhirnya akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas SDM di Indonesia yang tentunya akan mendongkrak perekonomian bangsa Indonesia." Ujar Arqam. 

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال