Peduli Keluarga WBP, Lapas Pati Laksanakan Bakti Sosial

Buser jurnalis Nusantara.com||

Pati – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pati kembali menggelar kegiatan Bakti Sosial yang ditujukan bagi keluarga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Sabtu pagi (20/9). Kegiatan rutin bulanan ini berlangsung di meeting room Lapas Pati dan dihadiri langsung oleh Kepala Lapas, Suprihadi beserta jajaran pejabat struktural.

Dalam sambutannya, Kalapas Kelas IIB Pati, Suprihadi, menyampaikan bahwa kegiatan bakti sosial ini merupakan wujud nyata kepedulian serta komitmen Lapas dalam membangun hubungan yang baik dan berkelanjutan dengan keluarga para Warga Binaan. Ia menekankan bahwa keberadaan dan peran aktif keluarga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembinaan serta reintegrasi sosial WBP ke masyarakat.

"Peran keluarga tidak bisa dipisahkan dari proses pemasyarakatan. Dukungan moral dan emosional dari keluarga menjadi bagian penting dari keberhasilan pembinaan. Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa Lapas Pati hadir bukan hanya untuk WBP, tetapi juga peduli terhadap keluarga mereka di luar," ujar Suprihadi.

Dalam kegiatan ini, Lapas Pati menyalurkan bantuan sosial kepada keluarga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berupa paket sembako berisi kebutuhan pokok. Bantuan tersebut diberikan sebagai bentuk perhatian dan dukungan moral, serta untuk memperkuat hubungan baik antara pihak Lapas dan keluarga WBP.

Bakti sosial ini merupakan agenda rutin bulanan yang dijalankan oleh Lapas Pati sebagai bagian dari program pembinaan dan pendekatan kemasyarakatan. Kegiatan berlangsung dengan penuh kehangatan, tertib, dan mencerminkan semangat kebersamaan antara pegawai, warga binaan, dan keluarganya.

Lapas Kelas IIB Pati terus mengedepankan semangat kepedulian dan kebersamaan dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang hangat dan inklusif. Dengan pendekatan yang humanis, Lapas berkomitmen mendukung proses pembinaan yang holistik, sehingga warga binaan dapat berkembang menjadi pribadi yang mandiri dan siap menghadapi tantangan kehidupan setelah masa pidana berakhir. (Mrj/red)